Kakatuadua

rumah yang sekarang lebih banyak kamar dari orangnya ini masih kokoh berdiri dan selalu siap menerima tamu. menyediakan atap, berkarat tapi masih bertahan, demi menaungi manusianya. tempat yang saya sebut "terminal pengetahuan". setidaknya dulu begitu. banyak orang yang pernah datang mulai dari teman-teman bapak saya yang gemar berdiskusi, dan dilanjutkan oleh anak-anaknya dengan teman yang beragam. dengan satu keinginan sederhana; "memahami agar tidak hilang dalam arus sejarah". masuk ki,,,!

Friday, November 10, 2006

tentang Ramadan....

Setiap bangun sahur, saya selalu berbahagia.
Kulahap makananku dengan mata masih mengantuk
Shalat subuh terasa sangat menyenangkan
Karena dinginnya udara yang terasa karena air wudhu

Kutunggui matahari terbit
Melihatnya betul-betul membuat hati menjadi tenteram
Subhanallah! indah betul pemandangan menjelang pagi itu
Mentari itu tidak ada bedanya dengan terbitnya mentari
Pada hari-hari sebelumnya,
Tetapi terasa sangat berbeda jika dilekatkan namamu padanya.
”Mentari di bulan Ramadhan”
Sungguh engkau adalah berkah dari Tuhanku untuk
Memuliakan segala sesuatu.

Tapi apakah saya cukup beruntung untuk
Mendapatkan kemuliaan itu?
Sampaikan pada Tuhanku yang memuliakanmu wahai Ramadhan
Bahwa aku adalah hambaNYA,
Yang mengakui kebesaran cintaNYA melebihi segala sesuatu.
DIA pasti akan berbuat baik pada hambaNYA yang senjatanya
Hanyalah tangisan keluh kesahnya untuk urusan dirinya sendiri.
DIA tidak akan berpaling kepada hambaNYA yang selalu
Menyebut namaNYA
....ALLAH, ALLAH, ALLAH...
Tidak akan...
DIA maha mendengar
KebaikanNYA diatas segala kebaikan

Betapa Kau memang baik, wahai Ramadhan
Seperti yang Tuhanku katakan, Mulia....
Begitu banyak berkah yang kau berikan
Kepada kami semua, tak terhitung
Setiap detik selalu saja saya melihat kebaikanMu
Dengan mata kepala sendiri

Hanya engkau yang mampu membuatku melakukan kebaikan-kebaikan itu
Karena Tuhan tahu bahwa saya tidak selalu mampu melakukannya
Maka diturunkanlah Engkau
Tuhan selalu merindukan agar saya berbuat baik,
Tapi saya lebih sering mengabaikannya.
Padahal itu semua bukan untuk DIA, tapi untukku
Allahu Akbar, Allahu Akbar, Allahu Akbar...
Sungguh Engkaulah Tuhanku, ya Allah...

Sekarang adalah akhir dari Ramadhan untuk tahun ini,
Sudah pasti kerinduan akan datang di hati saya.
Hamba seperti saya andalannya hanya Ramadhan,
Karena Ramadhanlah penolong
Bulan penuh rahmat.
Bulan dimana Imam Ali kw berkata;
“Tidurnya orang yang berpuasa adalah ibadah,
diamnya adalah tasbih memuji Allah,
doanya dikabulkan,
perbuatannya diganjar berlipat ganda,
dan sesungguhnya doa orang yang berpuasa itu tidak akan ditolak Tuhan.”
Subhanallah...!

Jika Ramadhan pergi,
Apa lagi andalan saya untuk memohon kepada Tuhanku?
Ajarkan pada saya cara untuk membuatmu tinggal di hatiku wahai Ramadhan
Sampaikan pada Tuhanku bahwa semua amalan yang kulakukan untuk menghiasiMu
Kulakukan dengan tulus, semata mata karena tidak ingin menjadi orang yang merugi
Kuharap Kau mau mendampingiku ketika aku menghadap Tuhan ku nanti.

Sampaikan salam dan shalawatku kepada
Rasulullah, manusia agung junjunganku
Ahlul BaytNya yang suci, penjaga agamaku
Semoga aku dikumpulkan bersama mereka kelak
Dengan bantuanMu, wahai bulan kecintaan Allah....
Ramadhan....

0 Comments:

Post a Comment

<< Home