Kakatuadua

rumah yang sekarang lebih banyak kamar dari orangnya ini masih kokoh berdiri dan selalu siap menerima tamu. menyediakan atap, berkarat tapi masih bertahan, demi menaungi manusianya. tempat yang saya sebut "terminal pengetahuan". setidaknya dulu begitu. banyak orang yang pernah datang mulai dari teman-teman bapak saya yang gemar berdiskusi, dan dilanjutkan oleh anak-anaknya dengan teman yang beragam. dengan satu keinginan sederhana; "memahami agar tidak hilang dalam arus sejarah". masuk ki,,,!

Monday, October 09, 2006

kakatuadua?



this is my first time bikin-bikin blog. beberapa teman-teman menyarankan ke saya untuk juga ikut bikin blog, so...this is it.

Kakatua II No. 114 adalah alamat rumah saya di Makassar.
rumah yang sangat berkesan dihati. pasti. disana saya dibesarkan. masa kecil yang penuh dengan tawa, dan juga tidak jarang berisi air mata sedih.

di rumah itulah teman-teman saya datang, tinggal, dan pergi untuk menjalani takdirnya masing-masing. disana dan dimasa itulah saya ditunjukkan pelajaran yang sangat berarti...persaudaraan dan kekeluargaan.

waktu masih kecil dulu, rumah ini adalah surga bagi anak-anak umur 5-15 tahun. bagaimana tidak, rumah ini punya halaman yang luas dan menyediakan tanah yang sangat baik untuk bermain. mulai dari main kelereng, layang-layang, benteng-benteng, main boi, cangke, santo-santo. anak-anak dari kompleks lain pun tidak jarang menjadikan halaman rumah ini sebagai tempat "bertarung" favorite. semacam "melting pot" barangkali. tempat janjian "bertarung" yang paling masyur waktu itu. tinggal bilang "...kita main di rumahnya gego..." atau "...dimana anak-anak main? di rumahnya gego..." dan semua akan langsung bergegas berjalan kesana.

belakangan, sejak kuliah rumah ini menjadi tempat ngumpul teman-teman kuliah. orang-orang yang sangat berkesan bagi saya. tidak akan pernah saya lupakan satupun diantara mereka. mudah-mudahan. dari merekalah saya mengenal "kebenaran". satu lembaga mandul lahir di tempat ini. namanya Institute for Civic Education and Advocacy, biasa disingkat ICEA. diskusi demi diskusi sering dilakukan, kajian demi kajian. kadang diselingi dengan main bola sore.

telah banyak orang yang telah dibuatnya senang. telah banyak kejadian yang disaksikannya. telah banyak pelajaran yang didengarnya. seandainya rumah ini bisa bercerita, barangkali saya sudah menjadi "ahli" sejarah karena rumah ini konon dibuat pada zaman belanda. tidak lain karena arsitek bangunannya sama dengan rumah-rumah orang VOC yang biasa kita liat di film-film ato foto-foto sejarah.

rumah ini tak pernah mengeluh melayani sepenuh hati. tempat yang sangat nyaman karena atapnya yang tinggi. tidak ada yang tahu bagaimana nasib rumah ini nantinya. yah...serahkan pada yang mengatur hidup ini sajalah...

kuingin kau tetap ada maka kuhadirkan dirimu dalam bentuk dan ruang yang lain. disini.

5 Comments:

At 6:42 PM, Anonymous Anonymous said...

Saya jadi kangen sama rumah kakatua. Salam sama mace ya.

 
At 8:03 PM, Anonymous Anonymous said...

It's me Derry, man in the behind line...hehehehehe....KakatuaDua, Hmm, count me in, will u, bro?! I remind.....It's just a short term in my journey, but deep indeed. So, count me in and thank's a lot....especially to fix my hunger during broke' moment...hehehehehe

 
At 2:13 PM, Anonymous Anonymous said...

A home is where your heart belongs to...!!
Coz no matter how long your journey was.. it always be there for you.

 
At 2:29 AM, Blogger Abdullah Sanusi said...

let me go home, pak dir..

 
At 8:17 PM, Blogger Yusran Darmawan said...

Wah, saya salut dengan tulisan Pak Gego

 

Post a Comment

<< Home